APAKABARJABAR.COM – Politisi senior Maruarar Sirait atau akrab disapa Bang Ara, mendoakan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Agar dapat memimpin bangsa Indonesia selama 10 tahun ke depan.
Hal tersebut disampaikan Ara kepada Prabowo, saat menghadiri deklarasi dukungan ‘Sahabat Bang Ara’ untuk kemenangan Prabowo-Gibran di Majalengka, Jawa Barat, Minggu (21/1/2025).
Baca Juga:
Prabowo Subianto Ingatkan Jasa-jasa Rusia Terhadap Pembangunan Indonesia Saat Bertemu Vladimir Putin
Ajak Pemerintah Negara-negara Lain untuk Desak Israel Hentikan Serangan, Begini Penjelasan Prabowo
Prabowo Subianto Saat Tiba di Yordania, Disambut oleh Sejumlah Pejabat Tinggi dan Jajar Kehormatan
“Kita doakan Pak Prabowo menjadi Presiden Indonesia 10 tahun. Kita doakan sehat.”
“Tolong bantu program-program pemerintah yang bisa menyejahterakan rakyat di tanah Majalengka ini,” kata Ara.
Ia juga mengungkapkan alasan mendukung Prabowo-Gibran. Menurutnya Prabowo menjadi lambang kerukunan di Indonesia.
Pasalnya, Ara melanjutkan, Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) adalah rival yang pada tahun 2014 dan 2019 bertarung di pilpres.
Baca Juga:
Ponpes di Jawa Timur Siap Didik 1.000 Anak dari Gaza, Prabowo Sambut Gagasan Khofifah
Momen Hangat Prabowo Rangkul Presiden Timor Leste Ramos Horta di Tengah Forum IISS Shangri-la
Bahas Kerja Sama hingga Gaza, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Emir Qatar dan PM Qatar
Namun, selepas kontestasi Pilpres 2019, Jokowi mengajak Prabowo untuk membantunya di dalam pemerintahan.
“Pak Jokowi dengan rendah hati minta Pak Prabowo membantu di dalam pemerintahan.”
“Dan Pak Prabowo yang bertarung keras dua kali, walaupun pendukung Pak Prabowo ada yang tidak suka.”
“Menganggap Pak Prabowo menjadi pengkhianat karena bergabung dengan lawannya.”
Baca Juga:
Sekjen Gerindra Sebut Kekuasaan Prabowo Subianto Alat untuk Membela Wong Cilik
Ini Tanggapan Mensesneg Pratikno yang Dikabarkan Jadi Menteri Titipan Jokowi ke Prabowo Subianto
“Tetapi demi bangsa dan negara, demi kerukunan, Pak Prabowo dan Pak Jokowi rela untuk bersatu. Untuk Indonesia,” ucap Ara.
Dua tokoh tersebut, disebut Ara menjadi contoh, bahwa rivalitas tidak lebih besar dibandingkan kepentingan bangsa dan negara yang mendambakan perdamaian.
“Kalau tidak ada Jokowi dan Prabowo, tidak ada contoh soal kerukunan. Pemimpinnya cuma ada konflik terus. Bertarung terus.”
“Kita bersyukur. Bung Karno mengajarkan ‘jasmerah’, jangan melupakan sejarah,” kata Ara.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Pak Jokowi dan Pak Prabowo menghormati sejarah dan juga membuat sejarah. Bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia.”
“Ini adalah nilai kelas dunia. Nilai juara. Dua orang yang bertarung keras bisa bersatu untuk Indonesia,” lanjutnya.
Ara juga mengaku belajar dari Prabowo soal sikap apa adanya dan menyebut Prabowo sebagai sosok yang tulus.
“Saya belajar dari Bapak apa adanya. Saya salut dengan ketulusan Bapak dan selama Bapak empat tahun selalu setia mendukung Pak Jokowi,” pungkas dia.***