Tradisi Damar Sewu Menyambut Malam Lailatul Qodar di Jawa Barat Telah Lama Terkubur

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 18 Maret 2024 - 08:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tradisi Damar Sewu Menyambut Malam Lailatul Qodar. (Pixabay.com/barthelskens)

Tradisi Damar Sewu Menyambut Malam Lailatul Qodar. (Pixabay.com/barthelskens)

APAKABARJABAR.COM – Banyak tradisi masyarakat Jawa Barat pada bulan ramadhan yang kini tinggal nama saja, salah satunya Tradisi Damar Sewu.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Tradisi Damar Sewu, masih bisa ditemukan sekitar tahun 1950-an di desa-desa tertentu, akhirnya terkubur hingga kini.

Tradisi ini, bermula dari kepercayaan malam lailatul qodar sebagai malam seribu bulan yang akan muncul dari mulai hari ke 21 bulan ramadhan.

Banyak cara masyarakat untuk menterjemahkan filosofis tadi, diantaranya dengan memasang Damar Sewu di depan rumah.

Pemasangan Damar Sewu itu sendiri dimulai dari tanggal 21 ramadhan (tanggal lilikuran, Sunda) hingga akhir ramadhan.

Harapan mereka, dengan cara itu, bisa lebih mendalami perasaan dan harapan akan ditangkapnya satu hari pengampunan yang didambakan segenap warga muslim.

Baca artikel lainnya di sini : Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional, Kemhan Panen Raya Jagung di Lahan Food Estate, Cianjur, Jabar

Damar Sewu dibuat dari bambu ukuran hingga satu meter, setiap ruas dibuat bolongan kecil sebagai tempat sumbu dari kain bekas.

Bila bambu itu terdiri dari lima ruas, berarti ada lima sumbu, ketika ruas itu diisi minyak tanah, dengan sendirinya, ia akan berpungsi sebagai obor.

Lihat juga konten video, di sini : Abrasi Pantai Tumbangkan 100 Pohon Pinus Pantai hingga Akibatkan 2 Rumah di Kota Padang Beresiko Runtuh

Damar Sewu biasanya dipajang di depan rumah tiap malam, menjelang takbiran baru dipadamkan.

Tradisi Damar Sewu, satu dari sekian banyak tradisi yang telah terkubur, tradisi lainnya mungkin saja masih antri di depan kuburan. (Tatang Tarmedi) ***

Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional dari Jawa Barat Hariansumedang.com

Sempatkan juga untuk. membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Arahnews.com dan Businesstoday.id 

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Untuk kebutuhan publikasi press release di portal berita ini, atau serentak di puluhan media online lainnya, dapat menghubungi (WhatsApp) Jasasiaranpers.com:
08531 555 778808781 555 778808191 555 77880811 115 7788.

Berita Terkait

Bimtek di Bandung: KEMNAKER dan Project POP Beri Tips Sukses kepada ASN Disnaker Indramayu untuk Produktivitas!
Rapat Pleno PWI Jawa Barat Tegaskan Dukungan Terhadap Ketua Umum Hasil KLB Zulmansyah Sakedang
Inilah Pengakuan Pegi Setiawan Saat Penyidikan Kasus Vina Cirebon, Usai Dinyatakan Bebas
Polindra Undang BNSP Sebagai Narasumber, Gelar Seminar Dalam Rangka Dies Natalis ke-16
Penetapan Pegi Setiawan Tesangka Pembunuhan Vina Cirebon oleh Polda Jabar Dinyatakan Tidak Sah
Mantan Bupati Kuningan Acep Purnama Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di RS Immanuel Bandung
Kompolnas Optimimis Polda dengan Bantuan Bareskrim Polri, Jabar Bisa Ungkap Pembunuh Vina Cirebon
BMKG Ungkap Alasan Cuaca di Bandung Raya dan Jawa Barat Terasa Panas dan Lebih Kering
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 29 Mei 2024 - 22:27 WIB

Diskusi Sertifikasi LSP TIK Global: NS Aji Martono dari BNSP Bahas Peran Sertifikasi dalam Membangun Ekosistem Industri TIK yang Berkelanjutan

Berita Terbaru