APAKABARJABAR.COM – Tebing Gunung Anaga di Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta longsor akibat diguyur hujan deras pada Kamis 4 Januari 2024.
Sedikitnya 3 rumah, 1 mesjid dan 1 warung di Kampung Pamalayan itu desa itu dilaporkan rusak akibat tertimpa material tanah.
Tak hanya itu, akses jalan di kampung itu juga terputus akibat adanya bencana alam tersebut.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Town Hall Meeting Danantara, Prabowo Subianto Ungkap Dirinya Berikan Teguran kepada Direksi BUMN
Belum Dibawa ke Jakarta, Mobil Bermerek Mercedes-Benz Milik Ridwan Kamil yang Disita KPK
Diduga Memangsa Bocah Usia 10 Tahun, Tim Gabungan Tangkap Seekor Buaya dari Sungai Sangatta
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait hal tersebut penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan meninjau lokasi longsor di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Jumat 5 Januari 2024.
Dari hasil kunjungan tersebut, Benni menyampaikan ada beberapa titik yang terkena bencana longsor tebing Gunung Anaga.
Baca artikel lainnya di sini : Angin Puting Beliung Kabupaten Indramayu Rusak 60 Rumah, Termasuk 5 Rumah Rata dengan Tanah
Baca Juga:
BGN Tanggapi Puluhan Siswa Cianjur yang Alami Keracunan Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis
Dokter Vatikan Ungkap Masalah Kesehatan Sebagai Penyebab Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Benni mengaku mengecek tiga titik dengan kondisi berbeda-beda usai tertimpa material tanah longsor lereng gunung berada di kampung itu.
Titik pertama ada beberapa rumah masyarakat terdampak, ada rusak berat hingga ringan.
Bahkan ada juga mesjid tertimpa longsor namun untungnya tidak roboh.
Lihat juga konten video, di sini: Capres Prabowo Subianto Sebut Ada yang Tak Objektif Memandang Pertahanan karena Ambisi
Baca Juga:
Bukan Ridwan Kamil, Pria Bernama Revelino Tuwaswey Ini Mengaku Ayah Biologis dari Anak Lisa Mariama
Golkar Serahkan Ridwan Kamil ke Proses Hukum dalam Kasus BJB, Bahlil: Biarlah Semua Itu Berproses
“Kami belum bisa memastikan berapa jumlah rumah warga terdampak karena masih dalam pendataan dinas terkait,” ujar Benni.
Ia mencatat ada 54 kepala keluarga dievakuasi ke gedung sekolah karena khawatir terjadi longsor susulan.
Apalagi berdasarkan prediksi BMKG dan hasil pantauan di lapangan akan terjadi longsor susulan.
Sehingga ia meminta kepada warga untuk tidak kembali ke rumah dalam waktu dekat ini.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Kami sudah berikan stok makanan di lokasi pengungsian. Tim kesehatan, dinas sosial juga dari BPBD ada di lokasi,” kata Benni.
Sementara di titik kedua beruntung tidak ada permukiman.
Akan tetapi, ia khawatir area persawahan milik warga berada di bawah tebing gunung terkena material longsor.
Dan itu dapat menganggu aktivitas roda perekonomian jika tidak cepat diatasi.
Sementara titik ketiga material longsor menutup akses jalan warga, namun sedang ditangani dinas PUTR.
“Di titik itu juga ada empat tiang listrik tumbang sehingga lampu penerangan terputus.”
“Tapi dari pihak PLN sedang perbaiki agar listrik bisa kembali normal,” ujar Benni.
Sementara, Camat Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta Beni Primiadi mencatat sekitar 110 kepala keluarga dievakuasi ke gedung sekolah.
Dan tinggal bersama saudaranya, karena khawatir ada longsor susulan.
“Yang kita evakuasi warga Kampung Pamalayan RT07 dan RT08 RW04.”
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” ujar Camat Tegalwaru, sebagaimana dilansir laman resmi Pemkab Purwakarta.
Diketahui sejumlah rumah warga dan fasilitas umum seperti mesjid rusak hingga dinding jebol.
Kondisi ini terjadi setelah Gunung Anaga yang berlokasi di Kampung Pamalayan Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta Jawa Barat alami longsor .
Tebing gunung sekitar 50 meter itu longsor menggerus pepohonan hingga bebatuan besar.
Nahas longsoran tanah itu menimpa sejumlah rumah warga yang ada di kaki gunung itu hingga rusak.
“Sebelumnya hujan deras sekali sekitar pukul 12 siang hingga sore , kemudian terdengar suara bebatuan jatuh dan tanah bergerak sampai longsor “ ungkap Syarif korban longsor.
Khawatir ada longsor susulan warga diarahkan mengungsi ke tempat yang lebih aman.***