APAKABARJABAR.COM – Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dilanda banjir akibat luapan sungai Citarum dan sungai Cikaro pada hari Kamis (11/1/2024) yang lalu.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M. bersama Dr. Tubagus Ace Hasan Syadzily selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI melakukan peninjauan ke lokasi terdampak banjir
Suharyanto pun memberikan beberapa arahan, antara lain mempercepat perbaikan tanggul yang jebol akibat banjir.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang, Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penanganan ini bukan hanya di tanggap darurat saja, tapi jangka menengah dan panjang juga akan ditangani.”
“Penyebab banjir tadi kita tinjau adalah jebolnya tanggul, segera akan diperbaiki,” ucap Suharyanto.
Baca artikel lainnya di sini : 7 Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam Banjir Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Cigede
Baca Juga:
Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet, KPK Selidiki Kasus di Kementan
Pilkada Jawa Barat 2024, Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Menang hingga di Atas 60 Persen
Libatkan Oknum Pegawai Kementerian Komdigi, Sebanyak 24 Orang Jadi Tersangka Kasus Judi Online
Arahan berikutnya ialah melakukan pengerukan dan pendalaman sungai atau untuk menambah daya tampung air sungai saat musim hujan.
“Selanjutnya untuk jangka panjang dengan melakukan penanaman bibit pohon secara masif di bagian hulu sungai,” tuturnya.
Meski banjir sudah surut di sebagian besar titik, Suharyanto berpesan kepada masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Bandung.
Lihat juga konten video, di sini: Prabowo Subianto Dorong Pembangunan Tanggul Laut di Pantura, Cegah Warga Terdampak Banjir Rob
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Tanggapi Terpilihnya Setyo Budiyanto Sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Prabowo Subianto Unggah Foto Bareng Raja Charles di Istana Buckingham, Berikut Ini Komentar Warganet
Dari London Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Dubai, Sebelum ke Tanah Air
Untuk tetap waspada dengan adanya potensi hujan turun dan kemungkinan akan berdampak adanya banjir kembali.
“Data BMKG mengatakan curah hujan cukup tinggi dan ini masih akan terjadi terus dan ini merata.”
“Ke depannya kita harus waspada dengan musim hujan yang masih akan datang terus,” jelas Suharyanto.
Dalam rangka mengurangi poetnsi bencana akibat curah hujan tinggi, BNPB bersama intansi dan lembaga terkait lainnya terus berupaya melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Guna mengurangi intensitas hujan di suatu wilayah dengan cara mendistribusikan curah hujan di tempat lain sehingga tidak terfokus di satu wilayah saja.
“Kita juga menggelar TMC secara masif di DKI Jakarta dan Jawa Barat.”
“Memang di Jawa Barat tidak terlihat secara jelas dampaknya kalau TMC dilakukan saat musim hujan.”
“Berbeda kalau TMCnya untuk mendatangkan hujan, tadinya kemarau kemudian hujan itu terlihat,” kata Suharyanto.
“Sekarang musim hujan, harusnya hujan lebat menjadi tidak lebat, tidak terlihat karena tetap datang hujan, apalagi jika sama sama banjir.”
“Bedanya kalau tidak ada TMC banjirnya besar ketika ada TMC banjirnya kecil,” tambahnya.
Dalam tinjauannya kali ini, Suharyanto mengungkap kehadirannya untuk memastikan kehadiran pemerintah pusat.
Dalam penanganan bencana dan juga atas arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Saya diperintah oleh Presiden Joko Widodo yang baru tiba tadi malam dari Brunei, Presiden langsung memerintahkan saya meninjau korban banjir di Kabupaten Bandung.”
“Karena puluhan ribu masyarakat terdampak. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun jumlah pengungsi cukup banyak,” ungkap Suharyanto.
“Kita pastikan untuk tujuh hari ini kebutuhan dasar para penungsi terpenuhi, kalau ada kekurangan akan kami tambah,” imbuhnya.
Saat tiba di lokasi, Kepala BNPB langsung memimpin rapat koordinasi dengan Bupati Bandung beserta Pangdam III/Siliwangi, dan perwakilan Forkopimda Kabupaten Bandung.
Pada kesempatan yang sama Tubagus Ace Hasan Syadzily selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, mengatakan, sebagai mitra kerja BNPB dirinya perlu melihat langsung penanganan bencana ke lokasi terdampak
“Kunjungan kami sesungguhnya ingin memastikan penanganan tanggap darurat bisa dilakukan dengan cepat.”
“Terutama pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, jika masih ada pengungsi tentu kebutuhan mereka harus terpenuhi,” tutur Ace.
Suharyanto beserta rombongan selanjutnya meninjau lokasi terdampak banjir dan juga berdiskusi dengan masyarakat yang rumahnya terdampak banjir.
Selain itu dirinya juga meninjau dan berdiskusi dengan warga yang berada di pengungsian.
Tak lupa dirinya juga memberikan paket sembako dan hygiene kit langsung kepada warga terdampak.
Untuk mempercepat penanganan bencana, BNPB memberikan secara simbolis dukungan dana siap pakai sebesar 350 juta rupiah yang diserahkan oleh Tubagus Ace Hasan Syadzily Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.
Berikutnya, dukungan bantuan logistik dan peralatan berupa Perahu PE dan Mesin 1 Set, Makanan Siap Saji 500 pouch, Matras 500 lembar.
Juga Sembako 200 paket, Tenda Gulung / Terpal 250 lembar, Air Mineral 600ml 500 dus, hygine Kit 500 paket dan Selimut 500 pcs.
Bantuan diserahkan oleh Kepala BNPB yang diterima oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Kalaksa BPBD Kabupaten Bandung Suska Puji Utama.***